Walan.id – Politeknik Industri Petrokimia Banten (PIPB) menggelar Sidang Terbuka Senat Akademik untuk Wisuda Periode ke-1 Tahun 2025.
Acara tersebut diselenggarakan di gedung Pendidikan, Jalan Raya Karang Bolong, Cikoneng, Kabupaten Serang.
Keberhasilan PIPB terlihat nyata dari angka penyerapan lulusan yang sangat tinggi, sebuah pencapaian luar biasa di dunia pendidikan tinggi.
Direktur PIPB Supardi mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian perdana pada Wisuda periode pertama di tahun 2025.
“Jadi ini adalah wisuda kami yang pertama kali dan Alhamdulillah dari 109 wisudawan, yang sudah diterima bekerja ada 99 orang,” ujar Supardi , Kamis, 27 November 2025.
Baca juga:
PKKMB Politeknik Industri Petrokimia Banten, Bupati Serang Minta Mahasiswa Semangat Berinovasi
Lebih lanjut, kata Supardi, Angka 90 persen penyerapan kerja ini menjadi bukti konkret efektivitas kurikulum dan kemitraan yang dijalin PIPB dengan industri.
Supardi mengatakan, para lulusan yang berhasil mendapatkan pekerjaan tersebar di berbagai perusahaan terkemuka di sektor petrokimia dan turunannya.
“Di antaranya ada yang bekerja di Petro Oxo Nusantara, Asahimas, Trinseo Materials Indonesia, Mitsubishi Chemical Indonesia, ada Lotte Chemical Indonesia sebanyak 27 orang, dan Chandra Asri Pacific ada 33 orang,” paparnya.
Ia menegaskan bahwa penempatan kerja ini sesuai dengan bidang keahlian yang telah dibekali selama perkuliahan, memastikan lulusan siap berkontribusi langsung di industri.
Baca juga:
Bupati Serang Tegaskan Industri di Kawasan Modern Prioritaskan Tenaga Kerja Warga Lokal
Keberhasilan ini, menurutnya, tidak lepas dari dukungan kuat dari berbagai asosiasi industri.
“Kemudian kita juga mengucapkan terima kasih dari awal berdiri didukung oleh INAPLAS (Indonesian Olefin and Plastic Association atau Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia) dan FIKI (Federasi Industri Kimia Indonesia), asosiasi besar di bidang petrochemical di Indonesia,” ungkap Supardi.
Ia menambahkan, ada 11 perusahaan yang sedari awal konsen untuk membantu baik dari penyusulan kurikulum.
“Kemudian juga mengajar silver expert sampai dengan mereka (mahasiswa) bekerja setelah mereka lulus termasuk juga dalam proses magang selama 12 bulan atau 1 tahun,” imbuhnya.
Kolaborasi erat ini, menurut Supardi, memastikan kurikulum PIPB selalu relevan dengan kebutuhan industri, bahkan hingga proses penempatan kerja pasca-wisuda.
Baca juga:
Industri Prefektur Mie Jepang Lirik Tenaga Kerja Provinsi Banten
Selain fokus pada penyerapan kerja, PIPB juga aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat.
“Kemudian dari sisi penelitian dan pengabdian juga banyak hal yang sudah kita terbitkan. Di antaranya, ada 30 judul penelitian, 158 publikasi, 6 buku per ISBN, 46 HAKI, dan ada pengabdian masyarakat itu ada 16 judul,” ungkap Supardi.
Ia mengaku upaya ini sebagai bentuk komitmen PIPB dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Suhat Miyarso, Ketua Umum Asosiasi Inaplas, berpesan kepada mahasiswa PIPB agar bisa mengisi pekerjaan dengan baik di perusahaan petrokimia di Indonesia.
“Dan bisa lebih berkembang lagi menyesuaikan dengan peralatan dan teknologi di industri,” ungkapnya.***













