Walan.id – Umar Ayyasy (3) yang mengalami gejala gizi buruk dan paru paru sempat dirawat di Rumah Sakit Hermina di Ciruas, Kabupaten Serang. Namun Dokter menyarankan untuk pulang saat kondisi pasien masih terpasang selang.
Pasalnya, sang anak setelah mendapat perawatan dan pengobatan selama kurang lebih satu minggu tiba tiba sang anak diperbolehkan pulang oleh petugas kesehatan RS Hermina Ciruas.
“Pada saat pulang pasien tersebut masih terpasang sebuah selang di tubuhnya. Menurut penjelasan dari petugas, selang itu untuk memasukkan air susu pada tubuh pasien.” ungkap paman pasien Dedi Haryanto kepada wartawan, Kamis, 4 September 2025.
Baca juga:
Dedi mengatakan, sang anak dibawa berobat ke Rumah Sakit Hermina Ciruas pada Selasa 26 Agustus 2025 lalu.
Tetapi, lanjut Dedi, pasien itu dibawa pulang pada Senin, 1 September 2025 atas saran dari petugas kesehatan RS Hermina dikarenakan menurutnya kondisinya sudah pulih.
“Tapi ketika saya melihat pasien nya ada kejanggalan saya sebagai masyarakat awam yang tidak paham dengan istilahnya medis gitu yah, kok ini masih ada alat yang terpasang di tubuh pasien, seharusnya kan ketika ada pasien berobat kalau benar-benar dinyatakan sembuh berarti kan sudah tidak ada alat yang terpasang kan begitu kira-kira, ini mah masih ada,” kata Dedi, Kamis, (4/9/2025).
Baca juga:
HUT RSDP ke 87, Bupati Serang Minta Pelayanan Kedepankan Nilai Kemanusiaan
Dikatakan Dedi, petugas kesehatan RS Hermina menyarankan untuk berobat jalan sampai beberapa hari ke depan.
Namun, setelah pasien pulang dan berada di rumahnya. Pada Selasa, 2 September 2025 kondisi pasien kambuh kembali.
“Terus si orang tua pasien ini memanggil bidan yang terdekat terus kata bidan nya udah ini mah gak usah di bawa ke Puskesmas lagi langsung ke RS Hermina saja harus di rawat lagi begitu kata bidan nya sampai bidan nya juga ikut ke Rumah Sakit Hermina,” ucapnya.
Baca juga:
Anggota DPRD Kabupaten Serang Desi Ferawati Sentil Pelayanan RSUD Dr. Drajat Prawiranegara
Sesampainya di Rumah Sakit Hermina Ciruas, kata Dedi, pasien tersebut justru mendapat penolakan dari petugas kesehatan yang berjaga saat itu.
Alasannya, kata Dedi, karena pasien ini merupakan pasien BPJS dan tidak bisa dirawat kembali di RS Hermina Ciruas lantaran sebelumnya sudah pernah di rawat di RS Hermina.
“Nah, akhirnya dengan alasan menolak nya itu satu, ini pasien BPJS, karena pasien baru pulang sehari apa dua hari jadi tidak bisa di rawat inap lagi di sini (RS Hermina),” terangnya.
“Yang ke dua, alasan nya ruangannya penuh nah sehingga penanganannya hanya pergantian selang yang terpasang pada tubuh pasien, langsung di suruh pulang sama kalau tidak salah dikasih obat ke anus karena demam tinggi hanya sebatas itu penanganannya,” tambahnya.
Baca juga:
Bupati Serang Sampaikan 2 Aspirasi ke Ketua MPR RI Soal Galian C dan Pembangunan RS di Cikande
Kemudian, lanjut Dedi, petugas kesehatan itu menyarankan untuk pulang dan hanya memberikan pelayanan untuk pergantian pada selang di tubuh pasien.
“Terus di suruh pulang ajah, tidak mau di rawat di RS Hermina kata yang menangani pasien nya, udah ini mah gpp katanya pulang saja,” ujarnya.
Karena melihat kondisi pasien yang memprihatinkan, kata Dedi, dirinya akhirnya inisiatif untuk membawanya ke RSUD Provinsi Banten untuk mendapatkan perawatan.
“Nah, langsung di tangani di situ, dikasih oksigen segala nah akhirnya dapat ruangan pasien kondisinya drop lagi seharusnya di bawa ke ruangan ICU karena penuh jadi pihak RSUD Provinsi Banten itu langsung membawa alat-alat dari ruangan ICU karena kata petugas yang menangani di RSUD Provinsi Banten itu ini pasien tidak mungkin untuk dirujuk di Rumah Sakit lain karena kondisinya sudah sangat-sangat kritis,” ungkapnya.
Saat ini, kata Dedi, anak dari keponakannya itu masih dalam keadaan kritis menjalani perawatan intensif di RSUD Provinsi Banten.
“Dan kondisi sekarang pun pasien masih kritis, tadi siang dapat keterangan dari dokter di RSUD Provinsi Banten bahwa pasien ini ukuran pernapasan nya kira-kira sekitar 3 persen lagi,” ucapnya.
Sementara itu, pihak Rumah Sakit Hermina Ciruas saat dimintai konfirmasi oleh wartawan menyatakan belum bisa memberikan statement terkait permasalahan tersebut.