• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Rabu, 10 September 2025, 06:51 WIB
Walan
  • Home
  • Pemerintah
  • Nasional
  • Teknologi
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Politik
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Wisata
  • Daerah
  • Lifestyle
  • Peristiwa
  • Advetorial
No Result
View All Result
Walan
  • Home
  • Pemerintah
  • Nasional
  • Teknologi
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Politik
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Wisata
  • Daerah
  • Lifestyle
  • Peristiwa
  • Advetorial
No Result
View All Result
Walan
No Result
View All Result
  • Home
  • Pemerintah
  • Nasional
  • Teknologi
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Politik
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Wisata
  • Daerah
  • Lifestyle
  • Peristiwa
  • Advetorial

Gus Robi : Mengulas Sejarah Bung Karno, Prabowo dan September

Walan. Id by Walan. Id
in Lifestyle, Nasional, Pemerintah, Pendidikan, Politik
0
Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Serang Muhamad Roby. Dok. (Istimewa).

Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Serang Muhamad Roby. Dok. (Istimewa)

Walan.id – Asap masih menggantung di langit kota. Jalanan yang sehari-hari riuh kini dipenuhi aroma ban terbakar dan debu yang bertebaran. Poster-poster mahasiswa, bekas teriakan di depan gedung kekuasaan, tergeletak di trotoar, sebagian robek, sebagian terinjak. Di beberapa kota, laporan penjarahan dan kerusuhan menambah ketegangan, dan di balik kabar-kabar itu tercium aroma makar: bisik-bisik tentang kegelisahan politik yang bisa menjalar menjadi krisis besar. September kali ini bukan bulan biasa. Ia datang dengan riuh yang mengingatkan bangsa ini pada sejarah lamanya sendiri.

Di tengah suasana genting itu, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan reshuffle besar: lima menteri diganti. Bagi sebagian orang, ini sekadar rotasi kabinet, rutinitas demokrasi. Namun bagi mereka yang peka membaca arah angin, langkah ini adalah pernyataan politik. Reshuffle ini adalah jawaban negara terhadap gejolak, sebuah strategi merapikan barisan pemerintahan, mempertegas arah kebijakan, dan menegaskan: negara tidak akan goyah menghadapi badai.

Langkah ini mengingatkan kita pada sejarah September lain. Pada 18 September 1948, republik yang masih muda menghadapi pemberontakan Madiun, di mana PKI berusaha merebut kekuasaan. Tentara Nasional Indonesia, dengan segala keterbatasan, berhasil memadamkan api itu. Dan pada malam 30 September 1965, tragedi G30S menorehkan luka yang mendalam, mengoyak rasa percaya bangsa, dan menandai babak baru sejarah Indonesia. Kedua peristiwa itu terjadi di bawah kepemimpinan Bung Karno, Putera Sang Fajar yang Cindy Adams gambarkan sebagai sosok pemimpin dengan hati sebesar bangsa yang ia pimpin.

Bung Karno menghadapi badai dengan perpaduan karisma, cinta, dan keberanian. Ia turun ke jalan, duduk di warung, mendengar rakyatnya. “Aku ini bukan apa-apa tanpa rakyatku,” katanya. Kalimat itu bukan slogan kosong, tetapi janji. Namun sejarah tidak memberinya jeda. Pemberontakan Madiun dan G30S memaksanya menjadi pengikat bangsa di tengah pusaran ideologi global. Bung Karno tidak memimpin dengan tangan besi belaka, tetapi dengan perasaan dan visi kebangsaan yang mengikat rakyat dari Sabang sampai Merauke.

Kini, Prabowo berada dalam pusaran zaman yang berbeda, tapi aroma krisisnya serupa. Reshuffle kabinet ini bukan hanya penggantian pejabat, melainkan langkah peneguhan arah pemerintahan di tengah tekanan yang nyata: demonstrasi mahasiswa, penjarahan, ekonomi global yang rapuh, dan politik domestik yang riuh. Keputusan tegas ini adalah sinyal bahwa pemerintah tidak akan membiarkan ketidakpastian berkembang menjadi kekacauan.

Prabowo memimpin dengan ketegasan, tapi bukan ketegasan yang kaku. Dalam setiap pergantian, ada pesan untuk memperbaiki mesin pemerintahan: memperkuat koordinasi, mempertegas prioritas, dan menempatkan orang-orang yang siap bekerja di tengah krisis. Di balik langkah itu, ada upaya merangkul: menjaga kepercayaan rakyat yang mulai goyah, memberi kepastian bahwa negara hadir di saat genting.

Di sinilah hikmah sejarah bersuara, sebagaimana firman Allah:

وَتِلْكَ ٱلۡأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيۡنَ ٱلنَّاسِ
“Dan masa (kejayaan dan kekalahan) itu Kami pergilirkan di antara manusia.” (Ali ‘Imran: 140)

Ayat ini bukan sekadar renungan spiritual, tetapi pengingat bahwa roda sejarah berputar: kejayaan dan krisis silih berganti, dan bangsa ini tidak boleh lengah. Bung Karno pernah menjadi nakhoda di tengah ombak ideologi, kini Prabowo memegang kemudi di tengah badai politik dan ekonomi.

Sejarah September memberi kita pelajaran: kepemimpinan selalu diuji pada masa krisis. Bung Karno mengikat bangsa yang baru lahir dengan kekuatan perasaan dan visi kebangsaan. Prabowo kini dihadapkan pada tantangan yang berbeda: bagaimana menjaga stabilitas di tengah keterbukaan informasi, kompleksitas ekonomi, dan polarisasi politik. Namun esensi kepemimpinan tetap sama: keputusan berani diambil bukan untuk memperkuat kekuasaan semata, tetapi untuk memastikan negeri tetap utuh.

September adalah cermin lintas zaman. Ia memperlihatkan Bung Karno yang teguh di tengah badai ideologi dan Prabowo yang mengambil langkah berani di tengah gelombang protes. Dua zaman berbeda, tetapi sama-sama mengingatkan kita bahwa bangsa ini selalu diuji pada titik-titik genting. Jika Bung Karno dulu bisa menjadikan kepemimpinannya penopang harapan, maka Prabowo pun dihadapkan pada kesempatan untuk mengubah ketegangan menjadi momentum kebangkitan.

Sejarah memberi pilihan: September bisa dikenang sebagai bulan luka, atau sebagai bulan keteguhan. Dan semua itu bergantung pada satu hal: apakah pemimpin negeri ini mampu merawat kepercayaan rakyat dengan hati, sambil mengambil langkah tegas yang dibutuhkan.

Penulis: Muhamad Roby Ketua Tanfidziyah PCNU Kab. Serang adalah calon sejarawan lepas yang gemar merangkai sejarah dengan bahasa sastra. Ia menelusuri arsip dan kisah rakyat untuk menjadikan sejarah cermin bagi masa kini.

Post Views: 12
Tags: Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten SerangMuhamad RobyPrabowo SubiantoSejarah Bung KarnoSejarah September
ADVERTISEMENT
Previous Post

Bupati Ratu Zakiyah Hadiri Acara Launching Tim dan Jarsey Adhyaksa FC Serang

Related Posts

Bupati Ratu Zakiyah Hadiri Acara Launching Tim dan Jarsey Adhyaksa FC Serang

by Walan. Id
9 September 2025
0
0
ShareTweetShare

Tahun Ini, Kantor Disdukcapil Bakal Pindah ke Puspemkab

by Walan. Id
3 September 2025
0
0
ShareTweetShare

Inilah Alasan DPUPR Kabupaten Serang Tak Bangun Gedung Puspemkab di Tahun 2025

Kadis PUPR Kabupaten Serang Yadi Priyadi Rochdian. Dok. (Nurlan)

Kadis PUPR Kabupaten Serang Yadi Priyadi Rochdian. Dok. (Nurlan)

by Walan. Id
3 September 2025
0
0
ShareTweetShare

Pemkab Serang dan JSIT Jalin Kolaborasi Tingkatkan Mutu Pendidikan

Wakil Bupati Serang Najib Hamas Audensi dengan JSIT untuk Berkolaborasi meningkatkan mutu pendidikan. Dok (Kominfo)

Wakil Bupati Serang Najib Hamas Audensi dengan JSIT untuk Berkolaborasi meningkatkan mutu pendidikan. Dok (Kominfo)

by Walan. Id
3 September 2025
0
0
ShareTweetShare

Doa Bersama Pemuda Lintas Iman di Kota Serang Serukan Damai Lawan Gejolak Sosial

by Walan. Id
2 September 2025
0
0
ShareTweetShare

100 Hari Kerja Bupati dan Wabup Serang, Akademisi Untirta: Solid Jalankan Visi Misi Serang Bahagia

by Walan. Id
2 September 2025
0
0
ShareTweetShare

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Rekomendasi

Perkembangan Teknologi Sangat Pesat di 2025, Berikut 7 Kemajuan Teknologi Saat Ini

8 bulan ago
0

Puluhan Pedagang Liar di Situ Ciherang Cikande Ditertibkan Satpol PP Kabupaten Serang

5 bulan ago
0

Berita Terpopuler

    Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Serang Muhamad Roby. Dok. (Istimewa).

    Gus Robi : Mengulas Sejarah Bung Karno, Prabowo dan September

    by Walan. Id
    9 September 2025
    0
    0

    Walan.id - Asap masih menggantung di langit kota. Jalanan yang sehari-hari riuh kini dipenuhi aroma ban terbakar dan debu yang...

    Bupati Ratu Zakiyah Hadiri Acara Launching Tim dan Jarsey Adhyaksa FC Serang

    by Walan. Id
    9 September 2025
    0
    0

    Walan.id - Bupati Serang Ratu Zakiyah menghadiri acara launching peluncuran tim dan Jarsey Adhyaksa FC Serang, klub sepak bola binaan...

    Lagi Ngetrend di Medsos Foto Miniatur Pake AI, Berikut Cara Buatanya

    by Walan. Id
    7 September 2025
    0
    0

    Walan.id - Media Sosial belakangan ini di penuhi unggahan para Netizen dengan miniatur motor dan miniatur lainya yang menyerupai action...

    Umar Ayyasy Balita tiga tahun gejala gizi buruk Meninggal Dunia. dok. (Istimewa)

    Sempat Dirawat di RS Hermina, Balita yang Koma di RSUD Banten Kini Meninggal Dunia

    by Walan. Id
    5 September 2025
    0
    0

    Walan.id - Umar Ayyasy Balita tiga tahun yang sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Hermina Ciruas Kabupaten Serang kini meninggal...

    Walan.id
    adalah situs Portal Media Online yang bertujuan menyajikan konten berita terkini dan informatif.
    089528994714
    redaksiwalanid@gmail.com
    Facebook Twitter Youtube

    Category

    • Pemerintah
    • Nasional
    • Teknologi
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Politik
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Wisata
    • Daerah
    • Lifestyle
    • Peristiwa
    • Advetorial

    © 2024 Walan.id

    • Redaksi
    • Pedoman Media Siber
    • Privacy Policy
    No Result
    View All Result
    • Home
    • Pemerintah
    • Nasional
    • Teknologi
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Politik
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Wisata
    • Daerah
    • Lifestyle
    • Peristiwa
    • Advetorial

    © 2024 Walan.id