Walan.id – Pemuda asal Kecamatan Pontang Kabupaten Serang, Banten bernama Ahmad Rifki berhasil mengembangkan budidaya jamur merang di lahan kosong miliknya.
Ia mulai menekuni budidaya jamur merang itu sejak lama, namun baru bisa membangun tempat fermentasi sekitar bulan Mei tahun 2025.
Rifki mengatakan, awal mulai budidaya jamur merang itu berangkat dari keresahan terhadap adanya limbah padi yakni jerami yang biasa numpuk usai panen sawah.
Baca juga:
Bupati Serang Apresiasi Inovasi Budidaya Udang Vaname Berbasis Bioflok di Desa Domas
Dari situ, dirinya inisiatif melakukan pembelajaran otodidak dari video tutorial budidaya jamur merang melalui kanal YouTube.
Kini, dirinya berhasil membangun tempat budidaya seluas kurang lebih 10 meter di lahan kosong miliknya.
Rifki bilang, awal mulai budidaya jamur merang itu dirinya mengeluarkan modal sebesar Rp 4 juta untuk membangun gubuk yang dijadikan ruang fermentasi.
“Modal awal Rp 4 Juta, itu buat bikin gubuk dan peralatan lainnya,” ucapnya kepada wartawan pada Sabtu, (15/11/2025).
Baca juga:
Gerakan Tanam Padi dan Modernisasi untuk Ketahanan Pangan di Kabupaten Serang
Rifki menceritakan, proses budidaya jamur merang itu membutuhkan waktu yang tidak lama yakni dari mulai penanaman hingga panen hanya membutuhkan waktu 15 hari.
Dalam satu kali panen, kata Rifki, dirinya bisa menghasilkan 150 kilogram jamur merang dengan nominal pendapatan sekitar Rp 3 Juta.
Biasanya, lanjut Rifki, jamur merang di jual ke masyarakat setempat dan di pasar tradisional dengan harga yang berbeda.
“Kalau di jual di masyarakat itu per kilogramnya Rp 20 ribu, kalau ke pasar tradisional itu Rp 35 ribu,” katanya.
Baca juga:
Pemkab Serang-Brebes Jalin MoU Tingkatkan Produktivitas Bawang Guna Perkuat Ketapang
Rifki mengatakan, manfaat mengkonsumsi jamur merang bisa membantu kulit wajah menjadi glowing.
Bahkan, kata Dia, kandungan dalam jamur merang itu terdapat tinggi protein baik untuk kesehatan tubuh.
“Karena ini organik dan kandungan protein nya tinggi bisa membuat glowing wajah dan ini tidak ada campuran pestisida murni dari jerami padi yang di fermentasi,” ucapnya.
Saat ini, kata Rifki, dirinya masih memiliki keterbatasan lahan dan peralatan dalam budidaya jamur tersebut.
Oleh karenanya, kata Dia, dirinya membutuhkan perhatian dari Dinas Pertanian Pemkab Serang agar dapat support untuk kemajuan budidayanya.
Editor: Nurlan













