Walan.id – Terkait adanya Surat edaran pengumpulan zakat fitrah untuk siswa di satuan pendidikan SD dan SMP se Kabupaten Serang dicabut kembali. pada Selasa 11 Maret 2025.
Hal itu berdasarkan surat edaran Bupati Serang Nomor 451.12/26-HUK/2025 tertanggal 30 Januari 2025 perihal pembayaran zakat fitrah dimana detil pelaksanaanya telah disampaikan dalam rapat sosialisasi.
Kadis Dindikbud Kabupaten Serang Asep Nugraha mengatakan terkait Surat edaran zakat untuk siswa sekolah SD dan SMP itu dibatalkan dan tidak dilanjutkan.
Baca juga:
Soal Larangan Study Tour, Dindikbud Kabupaten Serang belum Keluarkan SE Tertulis
“Saya pikir dengan kondisi seperti ini pertimbangannya lebih baik diserahkan saja dulu ke orang tua.” ungkapnya kepada Wartawan saat dikonfirmasi melalui Via Whatsapp pada Selasa, (11/3/ 2025).
Ia mengungkapkan, terkait hal tersebut sifatnya pribadi dan sesuai dengan koordinasi pimpinan Baznas Kabupaten Serang dan Camat.
“Awalnya menerima surat dan surat itu menjadi inisiasi dari BAZNAS kita harus mengapresiasi apa yang menjadi inovasi atau gagasan BAZNAS karena mengkolektif zakat kan memang BAZNAS punya hak.”ungkapnya.
Baca juga:
Ia menegaskan, terkait surat edaran, pihaknya sendiri ada dasar surat dari Bupati Serang yang ditujukan kepada Dindikbud Kabupaten Serang.
“Ada surat Bupati yang dibuat tanggal berapa saya lupa dan surat itu ditujukkan memang hanya ke kepala dinas pendidikan dengan kepala kantor Kemenag dimana himbauannya kalau untuk zakat fitrah di ramadan 1446 h 2025 dengan pola yang dibroadcast itu hanya teknis pengumpulannya saja.”tegasnya.
Lebih lanjut, kata Asep, menurutnya kebijakan ataupun teknis itu pihaknya juga memperhatikan kondisi saat ini.
“Kita kan memperhatikan arahan pimpinan dan berkomunikasi dengan BAZNAS sehingga keputusan itu tidak ditindaklanjuti dan kalaupun ada sekolah yang memungut mungkin masih ada waktu mengembalikan.”kata dia.
Baca juga:
Masih kata Asep, Awalnya itu arahan Bupati yang diinisiasi oleh Baznas untuk itu, pihaknya menyambut baik karena program itu positif maka dari itu pihaknya melaksanakan edaran tersebut ke sekolah.
“Karena ini ranah zakat ya saya pikir inisiasi dari BAZNAS kebetulan surat itu dikirim oleh petugas BAZNAS ke dindik waktu audiensi, jadi kita menyambut.”terangnya.
“Kita menyambut inisiasi BAZNAS positif kan gitu ada surat Bupati ya maka kita laksanakan dan teknisnya seperti yang dibilang tadi, gak ada motivasi lain.” tambahnya.
Baca juga:
Ruang Kelas SMPN 2 Cikuesal Ambruk, Siswa Terpaksa Belajar di Perpustakaan
Ia menjelaskan, terkait teknis pengumpulan dan mekanisme pengumpulan zakat itu kewajiban akan tetapi ada alur yang dikaitkan dengan kebijakan.
“Ini kan orang bayar zakat dengan berbagai cara, alur yang menjadi bagian di kelola yang diatur legal oleh pemerintah melalui BAZNAS ya BAZNAS berkirim ke kami.”jelasnya.
Kemudian, Kata dia, pihaknya mengelola pada saat dana terkumpul di sekolah kemudian disetorkan ke UPT, teknisnya supaya terindentifikasi seperti itu mekanisminya.
“Sebetulnya begini, ini kan mekanisme edukasi kalo saya berhitung, jadi si guru itu nanti bertransaksi pembayaran zakat di sekolah disaksikan anak anak saya lihat sisi positifnya begitu.” ujarnya.
Comments 1