Walan.id – Video menunjukkan keberadaan Pimpinan DPRD Kabupaten Serang bersama sejumlah warga yang mendeklarasikan dukungan terhadap proyek pembangunan PIK 2, viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 39 detik tersebut, tampak belasan warga berdiri memanjang di ruang paripurna DPRD Kabupaten Serang.
Mereka didampingi oleh sejumlah perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Serang yang mengenakan pakaian dinas, serta Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Serang, Abdul Gofur, yang mengenakan jas hitam.
Dalam pernyataannya, mereka menyerukan dukungan terhadap investasi dan pembangunan yang masuk ke Kabupaten Serang.
Mereka juga mendukung penuh proyek pembangunan PIK 2 dan PT Agung Sedayu Group.
Di awali oleh satu orang, deklarasi tersebut kemudian diikuti oleh warga lainnya.
“Kami, masyarakat Provinsi Banten khususnya Serang Utara, mendukung penuh investasi dan pembangunan yang masuk Kabupaten Serang,” ujar para warga dalam video tersebut.
“Dan kami, mendukung penuh PIK 2 dan PT Agung Sedayu Group. Investasinya masuk ke Banten. Merdeka, merdeka, merdeka,” tegas sebagian warga, sembari mengepalkan tangan.
Baca juga:Muncul Pagar Laut di Tanara, Kades Pedaleman: Tidak Ada Kaitan Dengan Proyek PIK 2
Menanggapi hal tersebut, Ketua BPD Tanara sekaligus pria yang memimpin deklarasi, Jayadi Teja Permana, menjelaskan alasan pihaknya melakukan aksi tersebut.
Menurutnya, deklarasi tersebut dilakukan sebagai upaya menyelamatkan Serang Utara, agar para investor yang ingin masuk tidak kabur.

“Sekarang kan menarik investor itu sulit, itu latar belakangnya,” ujarnya saat di wawancarai usai mendeklarasikan dukungan PIK 2 dan PT Agung Sedayu Group di Kantor DPRD Kabupaten Serang. Pada Selasa(25/2/2025).
Ia mengatakan, sebelum melakukan deklarasi pihaknya lebih dahulu melakukan audiensi bersama Pimpinan DPRD dan perwakilan OPD Kabupaten Serang.
“Hasilnya sangat memuaskan, mereka mendukung. Karena kalau memang ada investor masuk, lalu dibuatkan industri pajaknya juga kan masuk,” ucapnya.
Baca juga:Wakil Ketua DPRD dan DKP Kabupaten Serang Tinjau Pagar Laut di Tanara
Mengatasnamakan Gerakan Pengawal Investasi Nasional (Garpinas), dirinya mengaku akan mendukung siapapun pihak yang melakukan investasi di Provinsi Banten.
“Tidak hanya umpama investor dari Amerika, dari Yaman, Arab, termasuk dari China, atau termasuk dari yang sudah berjalan ini didukung. PIK 2 nih,” tuturnya.
“Kan sedang berjalan kalau PIK 2 mah sampai Tangerang, kalau Serang mah belum. Yang dipaparkan di sana kan Serang Utara itu kawasan industri,” jelasnya.
Sebagai pihak yang awalnya menolak keras proyek pembangunan PIK 2, Jayadi mengaku, saat ini telah memahami bahwa penolakan terhadap PIK 2 tidak bisa diteruskan.
Baca juga:Pagar Laut Sepanjang 4 Kilometer di Tanara Ternyata Ada Sejak Tahun 2023
“Saya juga awalnya kan termasuk pentolannya yang menolak awalnya kan, tapi setelah saya paham, ini tidak bisa dibiarkan orang-orang yang menolak ini,”katanya.
“Harus kita ajak, untuk membangun Banten. Karena yang nolak itu kan kita tahu sendiri dari Jakarta, Bandung, dan daerah-daerah luar Banten,” imbuhnya.
“Itu kan tujuannya untuk nakut-nakutin investor, dan macem-macem lah. Kesannya buat gak nyaman,” jelasnya.
Dirinya mengaku, awalnya memang terpengaruh sampai memiliki kebencian terhadap ras tertentu.
“Sekarang kan kebuka, bahwa langkah saya kemarin ternyata salah,” kata Jayadi.
Ia mengatakan, dukungannya terhadap PIK 2 dan PT Sedayu Group juga didasari oleh kepercayaannya terhadap Pemerintah dan juga TNI.
Bahkan dirinya menantang kepada pihak-pihak yang menolak proyek pembangunan PIK 2, jika memang terdapat cara yang dianggap menjajah dalam proyek tersebut.
“Coba dibuktikan saja, kalau penjajahan kan kesannya kan angkat senjata tapi kalau sekarang kan modern umpama di jajah dari segi ekonomi,” kata dia.
“Lah itu mah berlomba-lomba itu, berlomba-lomba dalam kebajikan. Tidak ada jajah-jajahan. Itu mah hanya framing dan provokator,” tutur Jayadi.
Di akhir, dirinya juga membantah jika ada tudingan yang menyebut dirinya dibayar oleh PIK 2.
“Sumpah demi Allah, saya itu tidak masuk angin, tidak pernah menikmati uang dari PIK 2 awalnya tuh,” kata Jayadi.
“Maksudnya gini, teman-teman itu kan ngiranya saya di suap untuk alih dukungan dari nolak jadi mendukung,” ucapnya.
“Padahal seribu pun enggak, silahkan buktikan saja kalau memang saya di suap atau masuk angin,” tandasnya.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Serang, Abdul Gofur mengaku, tidak mengetahui jika momen tersebut akan dilakukan deklarasi dukungan terhadap PIK 2.
Sebab, awalnya dia hanya diminta untuk melakukan sesi foto bersama usai audiensi.
“Saya spontanitas di ajak pak samsudin, karena pak samsudin mengajak semua untuk foto. Tiba-tiba mereka deklarasi,” ujarnya.
“Secara etis dan moral, saya gak mungkin dong keluar barisan. Toh ini bukan perbuatan yang menjijikan ataupun diharamkan,” jelasnya.
Gofur menuturkan, sebagai wakil rakyat, dirinya harus menerima siapapun yang ingin melakukan audiensi dengan Pemerintah Daerah.
“Sebagai wakil rakyat, saya menerima siapapun yang melakukan audiensi. Baik yang menolak ataupun yang mendukung saya akan terima,” ucapnya.
“Dan alasan saya menerima audiensi tersebut, karena di surat audiensi itu hanya berisi pembahasan terkait investasi dan pembangunan,” kata dia.
Dirinya juga tidak mempermasalahkan, jika ada pihak masyarakat yang ingin melaporkan terkait keberadaan dirinya dalam deklarasi tersebut.
“Boleh saja, itu hak. Saya juga punya argumentasi. Saya tidak keberatan,” kata Gofur.
“Saya dipilih oleh rakyat, saya tidak mungkin marah. Makanya saya tidak pernah komentar di media sosial. Saya juga sudah punya dalilnya, tidak mempermasalahkan. Monggo saja,” tandasnya.
Comments 2