Walan.id – Hari ulang tahun Kabupaten Serang yang ke-499 diwarnai ricuh aksi demonstrasi mahasiswa hingga menerobos Brigade Polisi dan Satpol PP.
Aksi Mahasiswa yang berunjuk rasa sambil membakar ban dan beberapa karangan bunga ucapan HUT Kabupaten Serang yang ke-499 tahun.
Dalam panatauan dilokasi, dalam aksi tersebut ratusan mahasiswa mendesak masuk ke lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang lantaran ingin menyampaikan aspirasi yang mereka kaji terhadap kepemimpinan Bupati Serang, Ratu Rachmatuzakiyah.
Baca juga:
HUT Kabupaten Serang ke-499 Diwarnai Aksi Demo Mahasiswa di Pendopo
Namun, ketika mereka hendak masuk ke lingkungan Pemkab Serang, para mahasiswa dihadang oleh beberapa polisi, sehingga terjadinya ricuh di Gedung Pemerintah Kabupaten Serang.
Salah satu masa aksi dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Serang, Bagas mengatakan bahwa polisi seharunya mengamankan mahasiswa dalam aksi, bukan memukuli.
“Kami tidak percaya lagi dengan polisi. Polisi itu harusnya mengamankan bukan pukul-pukul kita sebagai orang yang ingin menyampaikan aspirasi masyarakat,” uajaranya saat Orasi.
“Niatan kita disini itu ingin bertemu Bupati Serang, tapi mereka malah menghadanginkita bahkan sampai nendang kita itu masuknya tindakan resepsif,” sambungnya.
Baca juga:
Bupati Serang Ratu Zakiyah Komitmen Wujudkan Pemerintahan Bersih dari Korupsi
Sementara itu, Ketua Umum HMI Serang, Eman Sulaeman, berdasarkan hasil kajian bersama, Kabupaten Serang masih banyak persoalan masyarakat. Mulai dari Pendidikan, Pengangguran hingga Lingkungan.
Menurut Eman, sejumlah isu menjadi fokus tuntutan HMI, terutama tingginya angka pengangguran dan buruknya fasilitas pendidikan di Kabupaten Serang.
“Masih banyak sekolah satap di Kabupaten Serang, padahal anggaran pendidikan 20 persen dari APBD seharusnya dialokasikan untuk perbaikan fasilitas belajar. Faktanya, banyak sekolah yang tidak layak digunakan,” kata dia.
Selain pendidikan, HMI juga menyoroti persoalan lingkungan akibat aktivitas industri di Kabupaten Serang.
Ia menilai keberadaan industri tidak memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.
“Industri di Kabupaten Serang banyak, tapi pengangguran tetap tinggi, Artinya industri tidak menyerap tenaga kerja lokal,” ujarnya.
Baca juga:
Ratu Zakiyah Beri Motivasi Siswa Siswi MAN 1 Serang Masuk Perguruan Tinggi Lewat Beasiswa Perintis
Lebih, Eman juga mengkritik lambatnya penanganan persoalan lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) oleh Pemerintah Kabupaten Serang.
Ia menilai pemerintah daerah gagal mengelola isu tersebut.
“Ada program dari kementerian soal TPA, tapi Pemkab Serang tidak becus mencari lahan. Akhirnya isunya dialihkan ke Kota Serang di Cilowong. Ini harus dibenahi,” tegasnya.
Selain itu, HMI menuntut penertiban terhadap tambang-tambang ilegal yang dinilai meresahkan masyarakat di Kecamatan Bojonegoro dan Pabuaran.
Mereka mendesak Bupati Serang bersikap tegas terhadap oknum pejabat yang tidak menjalankan tugasnya.
“Kalau Bupati tidak tegas dan ada pegawai yang tidak melaksanakan fungsi dengan baik, kami minta segera dievaluasi untuk penyegaran birokrasi,” ucap Eman.
Eman menegaskan, apabila tuntutan tersebut tidak direspons, HMI akan kembali menggelar aksi dengan massa yang lebih besar.
“Jika tuntutan kami tidak diindahkan, kami akan turun lagi ke Pendopo Kabupaten Serang dengan kekuatan lebih besar, bersama masyarakat yang tertindas,” Tutupnya.