Walan.id – Seorang wanita asal Kecamatan Binuang, Kabupaten Serang, yang kecelakaan kemudian diperkosa ternyata dipukul hingga diseret oleh pelaku.
Hal itu dikatakan korban bahwa usai pulang berziarah, pada Kamis (6/2/2025) malam itu, mendapat tindak kekerasan fisik dan juga seksual, saat melintas di Jalan Kampung Salawe, Kecamatan Binuang Kabupaten Serang.
Korban SM (34) menceritakan kronologis kejadian yang dialaminya pada kejadian malam itu. Ia mengaku, kejadian bermula saat dirinya hendak pulang ke rumah usai berziarah ke tempat penziarahan di daerah Kresek, Kabupaten Tangerang.
Baca juga:Korban Kecelakaan Diperkosa Ternyata Sudah Dibuntuti Pelaku
Saat itu, korban yang sudah menjanda selama lima tahun pasca ditinggal sang suami meninggal tersebut, melintasi jalan sepi pada sekitar pukul 20.00 WIB .
Namun saat hendak melewati pengkolan di jalanan menurun dekat area persawahan, tiba-tiba bagian kepala belakangnya dipukul oleh orang tidak dikenal menggunakan shockbreaker.
Hal itu membuatnya tersungkur ke jalan hingga mengakibatkan lecet-lecet di bagian tangan.
“Saya sendirian kondisi jalan sepi, dia dari belakang pas saya udah mau belok turunan Kampung Nusa itu kan kali yah, dia kayanya udah di belakang saya, cuma saya kurang ngeh aja,” ujarnya saat ditemui di RSUD Banten, Selasa (11/2/2025).
Baca juga:Polisi Tangkap 11 Warga Padarincang Pasca Insiden Pembakaran Kandang Ayam, Polda Banten Digeruduk
“Saya dipukul pakai shockbreaker, abis dipukul saya masih sadar, terus saya jatuh dulu ke aspal ini kan pada lecet,” tambahnya sembari menunjukkan lecet pada bagian tangannya.
Ia mengatakan, saat jatuh tersungkur tersebut pelaku berusaha melakukan aksi pencabulan terhadap dirinya.
“Terus saya pukul (pelaku), dia pukul balik mata saya pakai kepala. Makanya ini biru memar begini,” jelasnya, sembari menunjukkan kondisi kulit area mata kanannya yang biru menghitam.
Tidak sampai disitu, pelaku juga menyeretnya untuk naik ke atas motor.
“Saya diseret mau dinaikin ke motor dia (pelaku), ada masyarakat dateng pas setelah itu dia mau buka celana saya,” tuturnya.
“Diancam lah orang desa yang datang itu gak boleh ikut campur urusan suami istri,” imbuhnya.
“Terus orang kampung yang datang itu nyorot lampu motornya ke muka saya dan salah satunya ada yang kenal sama saya, dan gak mungkin dong suami istri ngelakuin di jalan,” jelasnya.
Baca juga:Sepanjang Januari 2025, 71 Kasus Penyalahgunaan Narkoba Berhasil Diungkap Polda Banten
“Akhirnya antar mereka (pelaku dan warga) saling tarik-tarik saya (korban),” ucapnya.
Ia mengaku, tidak mengetahui secara pasti waktu pelaku mengikuti dirinya.
“Soalnya kaca spion saya kendor banget ya jadi engga keliatan, biasanya bawa motor orang tua, tapi ini bawa motor sendiri, jadi ga keliatan dari kaca spion juga ga keliatan,” ujarnya.
Ia berharap, pelaku bisa dihukum sesuai dengan perbuatannya.
“Sesuai dengan perbuatannya, karena ini juga kan hukum yah,” tandasnya.