Walan.id – Saat ini motor matic menjadi salah satu jenis kendaraan yang paling memiliki banyak peminat. Selain karena menawarkan kemudahan dalam berkendara, motor matic juga kerap digadang-gadang sebagai motor yang lebih hemat bahan bakar. Tak heran jika kehadirannya pun kemudian memikat banyak kalangan masyarakat untuk memilikinya.
Motor matik memang terkenal nyaman untuk berkendara di perkotaan karena penggunaannya yang praktis tanpa kopling dan tuas gigi. Namun, banyak pengguna motor matik yang mengeluh kalau performa motor terasa lemah atau loyo saat melewati tanjakan. Salah satu komponen penting dalam motor matik yang berperan besar di sini adalah CVT (Continuously Variable Transmission). CVT berfungsi sebagai sistem transmisi otomatis yang mengatur pergerakan motor tanpa perlu pergantian gigi manual.
Honda Keluarkan Motor Model Klasik 2024, Kamax Super Pro 125 Sudah Ada di Dealer lho?
Dilansir dari Website Honda, jika CVT motor matik kamu terasa lemah saat menghadapi tanjakan, ada beberapa penyebab yang perlu diperhatikan:
1. V-Belt Aus atau Longgar
V-Belt adalah komponen utama dalam CVT yang bertugas meneruskan tenaga dari mesin ke roda belakang. Jika V-Belt sudah aus, kering, atau longgar, performa motor saat melewati tanjakan pasti akan menurun. Hal ini karena V-Belt tidak bisa mentransfer tenaga dengan maksimal. Solusinya adalah mengecek kondisi V-Belt secara berkala dan menggantinya jika sudah aus. Biasanya, V-Belt perlu diganti setiap 20.000 – 25.000 km, tergantung kondisi pemakaian.
2. Roller CVT yang Sudah Aus
Roller CVT berfungsi mengatur perputaran pulley di dalam CVT. Jika roller sudah aus atau beratnya tidak seimbang, kinerja CVT akan terganggu, terutama saat motor membutuhkan tenaga lebih besar seperti di tanjakan. Roller yang sudah tidak presisi akan membuat akselerasi motor menjadi lambat, dan tarikan terasa loyo. Solusinya, segera cek kondisi roller dan ganti jika sudah aus atau tidak seimbang.
3. Kampas Ganda yang Aus
Kampas ganda berfungsi sebagai komponen yang menghubungkan mesin dengan roda belakang ketika gas dibuka. Jika kampas ganda sudah aus atau kotor, proses transfer tenaga akan terganggu. Ini yang sering jadi penyebab motor terasa sulit melaju dengan baik, terutama di tanjakan. Kampas ganda yang aus harus segera diganti, sementara yang kotor cukup dibersihkan.
4. Pulley yang Kotor atau Aus
Pulley pada CVT berfungsi sebagai tempat berputarnya V-Belt. Jika pulley dalam kondisi kotor atau aus, putaran V-Belt jadi tidak maksimal, sehingga tenaga yang dihasilkan motor pun berkurang. Cek kondisi pulley dan bersihkan secara berkala dari kotoran atau debu yang menempel. Jika pulley sudah aus, sebaiknya segera diganti agar tidak merusak komponen lain dalam CVT.
5. Kurangnya Perawatan CVT
CVT adalah komponen yang rentan terhadap debu dan kotoran. Jika motor sering digunakan di jalan berdebu atau hujan, kotoran bisa menumpuk di dalam rumah CVT. Kotoran ini dapat mengganggu kinerja komponen-komponen di dalamnya, seperti pulley, roller, dan V-Belt, sehingga performa motor jadi menurun saat menghadapi tanjakan. Pastikan kamu rutin melakukan servis CVT setiap 8.000-10.000 km untuk membersihkan bagian-bagian yang kotor dan memastikan kinerjanya tetap optimal.
6. Penggunaan Bensin Berkualitas Rendah
Kualitas bahan bakar juga bisa mempengaruhi performa motor matik, terutama saat menghadapi tanjakan. Bensin dengan oktan rendah bisa membuat pembakaran di ruang mesin kurang sempurna, sehingga tenaga yang dihasilkan mesin tidak maksimal. Sebaiknya, gunakan bahan bakar dengan oktan yang sesuai dengan spesifikasi motor, terutama jika motor sering dipakai untuk perjalanan jauh atau melewati medan tanjakan.
7. Mesin Overheat
Saat melewati tanjakan, mesin bekerja lebih keras. Jika sistem pendingin motor tidak berfungsi dengan baik atau sudah waktunya servis, mesin bisa mengalami overheat. Mesin yang terlalu panas akan membuat performa motor menurun, terutama saat menghadapi medan berat seperti tanjakan. Pastikan motor memiliki sistem pendingin yang baik, baik itu melalui sirkulasi oli maupun radiator (untuk motor yang menggunakan pendingin cair).
8. Kampas Rem Seret
Meskipun terlihat sepele, kampas rem yang seret atau terlalu menempel pada piringan rem juga bisa membuat motor terasa berat saat naik tanjakan. Jika kampas rem terlalu rapat, roda belakang akan terasa tertahan, dan motor kehilangan tenaga saat menanjak. Solusinya, cek kondisi kampas rem secara berkala dan pastikan jaraknya tidak terlalu rapat dengan piringan rem.
Kesimpulan
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan motor matik terasa lemah saat tanjakan, mulai dari V-Belt yang aus, roller yang tidak seimbang, hingga perawatan CVT yang kurang optimal. Rutin melakukan pengecekan dan servis pada komponen CVT sangat penting agar performa motor tetap optimal, terutama saat melewati tanjakan atau medan berat. Dengan menjaga CVT dan komponen lainnya dalam kondisi prima, kamu bisa menikmati perjalanan tanpa khawatir motor loyo di tanjakan!