Walan.id – Petani di Desa Ragas Masigit Kecamatan Carenang Kabupaten Serang Banten meminta kepada Dinas terkait untuk membangun saluran air yang ambrol terkena hujan.
Pasalnya hingga saat ini para petani belum melakukan masa tanam kedua karena khawatir kekurangan air. Karena saluran yang selama ini dimanfaatkan warga untuk mengairi 124 hektar sawah ambrol.
Seperti dikatakan Kelompok Tani Panca Intan Dul Salim bahwa masa tanam kedua ini dari 124 hektar bisa terancam gagal tanam karena tidak bisa teraliri air.
Baca juga:
DKPP Kabupaten Serang Sebut 124 Hektar Lahan Pertanian Berpotensi Gagal Tanam
“Aliran sungai itu ya andalan warga ragas masigit, dari situ airnya yang meliputi 5 kelompok tani yang terkena imbas bakal gagal tanam.” katanya kepada Walan.id pada Selasa, (15/4/2025).
Ia menjelaskan, sungai tersebut dibangun sejak 1995 dan menjadi andalan petani untuk mengairi 124 hektar lahan persawahan, Kendati demikian warga tak bisa lagi memanfaatkan aliran sungai tersebut karena rusak.
“Aliran sungai gak di betulin ya gak nyawah karena gak ada air, karena kalo mengambil dari ciujung juga jauh jadi itu satu satunya.” jelasnya.
Baca juga:
DKPP Kabupaten Serang Sebut HPP Gabah Kering Panen Rp6.500 Perkilo Untuk Melindungi Petani
Ia berharap, kepada pemerintah terkait untuk segera memperbaiki aliran sungai seperti talang air yang rusak supaya para petani bisa menanam padi untuk masa tanam kedua.
“Ya mudah mudahan pemerintahnya bisa menanggulangi, ini kan untuk swasembada pangan programnya pak prabowo.”harapnya.
“Ini sudah mulai masuk masa tanam kedua , jadi rencana tanam nya itu di bulan empat akhir di bulan lima akhir karena mulai semai.” imbuhnya.
Baca juga:
DKPP Kabupaten Serang Sebut Stok Pupuk Subsidi untuk Kebutuhan Petani Aman
Ia menuturkan, Kejadian sungai ambrol tersebut sekitar bulan Desember 2024 Pasca musim hujan kemudian bangunan juga sudah lapuk termakan usia, Karena posisi talang air tersebut ada di atas sungai.
“Jadi pas putusnya ditengahnya itu, jadi airnya itu bukannya ke sawah malah larinya ke sungai ciujung.”tuturnya.
Ia mengatakan, kerusakan aliran sungai pada talangan air tersebut harus dikerjakan dengan alat berat, karena untuk membetulkan sungai tersebut bukan hanya cukup pasir dan semen.
“Terus kerjaanya ini kerjaan berat bukan hanya sepengki dua pengki harus dibenerin itukan harus sama beko kalau ingin permanen mah.” ujarnya.
Baca juga:
Jelang Ramadan, Pedagang Sayur: Kenaikan harga akan Berdampak pada Penjualan
Masih kata Dul Salim, saat ini masa panen di tempatnya sudah selesai pada bulan maret dan berencana akan menanam kembali di bulan April.
“Kalau saat ini panen sudah selesai bulan puasa kemarin pas mau lebaran lah udah selesai, jadi rencana tanamnya itu bulan empat akhir ini sudah mulai rencana tanam.”terangnya.
Diketahui, saat ini para petani belum menanam karena khawatir hamparan persawahan mereka sekitar 124 hektar yang terdiri dari 5 kelompok tani tidak bisa teraliri air.