Walan.id – Sekertaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Serang Yuli Saputra meninjau lokasi lahan pertanian yang berpotensi gagal tanam di Desa Ragas Kecamatan Carenang Kabupaten Serang Banten pada Senin, 14 April 2025.
Pasalnya, penampang air (talang air-Red) yang berfungsi mengalirkan air dilahan tersebut terputus dan tidak bisa untuk mengairi di area persawahan seluas 124 hektar.
Sekdis DKPP Kabupaten Serang Yuli Saputra mengatakan ada 5 kelompok petani yang terdampak dan tidak bisa melakukan tanam dengan luas lahan 124 hektar.
Baca juga:
DKPP Kabupaten Serang Sebut HPP Gabah Kering Panen Rp6.500 Perkilo Untuk Melindungi Petani
“Seharusnya mereka harus tanam karena ketika saya cek lokasi kemarin, itu posisinya si lahan sudah siap olah tanam.”
Lebih lanjut, Ia menjelaskan, karena memang posisi airnya tidak sampai menyebrang dan akhirnya para petani ragu untuk melakukan olah tanam.
“Karena memang tidak ada air karena memang kondisinya kering dan airnya itu adanya disebrang sungai periuk dan saya rasa airnya tidak mencukupi untuk 124 hektar tersebut.” jelasnya.
Baca juga:
Stok Pupuk Bersubsidi di Carenang Terkendali untuk 3623 Petani
Melihat kondisi tersebut, menurutnya sangat Urgen karena petani sangat membutuhkan air dan harus ada reaksi cepat atau tindakan cepat dari instansi terkait.
“kita sudah berkordinasi dengan BBWSC3 yang punya kewenangan itu dan mereka sudah mengeluarkan statment akan membangun talang air darurat terbuat dari drum.”ujarnya.
Ia berharap, dalam minggu ini BBWSC3 menurunkan material seperti drum untuk penampang air sehingga para petani sudah bisa mengairi area perswahanya.
Baca juga:
Beras SPHP Dihentikan Sementara Dipasaran, Bulog Serang Sebut Kebijakan dari Pemerintah Pusat
“Karena target tanam kita ini cukup luas di kabupaten serang, untuk mengejar target tanam itu harapanya 124 hektar tadi bukan angka yang kecil.”
Masih kata, Yuli, Pihaknya akan menindaklanjuti lagi kepada BBWSC3 untuk perkembanganya supaya penampang air darurat sudah bisa terpasang, sehingga air bisa sampai mengaliri ke 5 kelompok tani.
“Kemarin itu yang kita lihat masuknya jenis sekunder dan kewenanganya ada di sungai maka itu kewenanganya ada di BBWSC3, jadi mereka pun sudah turun ke lapangan.”kata dia.
Baca juga:
Jelang Ramadan, Pedagang Sayur: Kenaikan harga akan Berdampak pada Penjualan
Tindakan dari Pemda Kabupaten Serang berkordinasi dengan BBWSC3 untuk secepatnya di perbaiki
“Pak Wakil ketua DPRD untuk sama sama berkordinasi dengan BBWSC3 sehingga pembuat kebijakan jadi dari Legislatif dan Ekskutif nya ada masyarakat bisa segera mendapatkan perbaikan minimal penampang darurat air.” tutupnya.
Comments 2