
Walan.id – Oknum Pegawai Negri Sipil (PNS) diduga melakukan pelecehan terhadap salah satu pegawai dilingkungan Sekertariat Daerah (SETDA) Kabupaten Serang.
Hal tersebut saat ini sedang didalami oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Serang Surtaman bahwa pihaknya sedang mendalami dan mencari bukti bukti.
“Terus saat sedang berjalan masih dipanggil saksi saksi segala macem sedang menggali informasi itu.” ungkap Kepala BKPSDM Kabupaten Serang Surtaman saat dikonfirmasi melalui WhatsApp pada Kamis, 13 Maret 2025.
Baca juga:
Kasus Tukang Cukur Cabuli Anak Difabel! Kini Korban Hamil 2 Bulan, Keluarga: Hukum Seberat Beratnya
Ia mengatakan, bahwa hari ini Kamis 13 Maret 2025 pihaknya sedang menggali informasi kepada saksi saksi
“Hari ini lagi ada kegiatan kayaknya deh, menggali informasi itu dan saat ini korban masih ngantor.”ucapnya.
Surtaman menjelaskan, hukuman disiplin itu harus berdasarkan bukti yang jelas.
“Jangan kita tindak tanpa berita acara, tanpa pemanggilan segala macam ditindak aja, nanti kita yang di PTUN kan kalau belum jelas.”jelasnya.
Baca juga:
Terdakwa Pencabulan Anak Kandung Divonis Bebas, Satgas PPA Kabupaten Serang Kecam Majelis Hakim
lebih lanjut, kata Surtaman seperti di Kepolisian pasti ada pemeriksaan dan tidak mungkin langsung ditindak tanpa adanya pemeriksaan.
“Ada Proses administrasi yang ditempuh, tidak boleh semena mena.”kata dia.
Ia menegaskan, saat ini pihaknya masih proses penggalian dan pendalaman informasi seperti bukti dan yang lainnya.
“kalau korban ya ngantor, kalau terduga pelaku kan sudah bekerja dimana aja, jadi belum diperkenankan masuk ruangan, jadi takut trauma pelapornya ini kalau ada terlapor masuk ruangan ini.”tegasnya.
Baca juga:
Polres Serang Tangkap Pelaku Pencabulan Anak Difabel di Pontang
Masih kata Surtaman, terkait korban pihaknya akan menggali ada berapa banyak korban yang dilecehkan.
“Untuk korban saat ini satu orang, ya kalau berbagai ini sih sedang kita gali ada berapa orang dari hal hal itu, yang pasti kita lagi dalami.” katanya.
Untuk bukti, kata dia, pihaknya masih berusaha mencari bukti seperti CCTV dan lain sebagainya.
“Kami berusaha mencari itu, tapi memang gak ada CCTV disitu yah, yang pasti pelecehan itu menyentuh hal yang sensitif, kalau terduga pelaku dilingkungan Setda.”terangnya.