Walan.id – Tim gabungan dari lintas kementerian dan lembaga lainnya melakukan dekontaminasi atau mensterilkan sumber paparan radiasi radioaktif di Kawasan Modern Cikande yang bersumber dari lapak.
Kepala PR Teknologi Bahan Nuklir dan Limbah Radioaktif BRIN Maman Kartaman Ajiriyanto mengatakan bahwa ada beberapa sumber paparan radiasi radioaktif yang terkontaminasi berupa material di lapak sisa peleburan.
“Posisi lapak A, ada beberapa kontaminasi berupa material, umumnya material dari
model sisa peleburan dan sisa peleburan sudah diangkut oleh tim gabungan ya.” ungkapnya kepada wartawan, Selasa, 23 September 2025.
Baca juga:
Menteri LH Ungkap Sumber Radioaktif Ditemukan 6 Titik Di Lokasi Kawasan Modern Cikande
Tim Gabungan sendiri terdiri dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Gegana Brimob Polri, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). melakukan dekontaminasi atau mensterilkan lapak tersebut.
Ia mengatakan, Kegiatan tersebut langsung dipimpin langsung oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) guna melakukan Dekontaminasi seluruh material yang terkontaminasi.
“Dan tadi kita semua sudah tahu material yang terkontaminasi yang ada di dalam lapak A ini sudah diangkut dan sudah didekontaminasi.” ungkapnya.
“Sudah diangkut, sudah didekontaminasi, diangkut material yang terkontaminasinya.
Sehingga sekarang setelah dicek ulang, teman-teman di sini dari BRIN juga mengecek ulang ya.”tambahnya.
Baca juga:
Menteri KLH Telusuri Jejak Sumber Radioaktif di Cikande, Dosis Radiasi Ditemukan di PT PMT
Menurutnya, terkait paparan radiasi radioaktif Cesium – 137 (Cs-137) sekitar 1.200 microsievert. Namun saat ini radiasi sekitar 0,5 sampai 0,7 microsievert per jam.
“Di sini ada petugas proteksi radiasi.
Itu nilainya sudah kecil ya, tadinya di angka 1.200 microsievert, sekarang di angka sekitar 0,5, ada 0,1, ada 0,7 microsievert per jam.”ujarnya.
Maman menjelaskan, kontaminasi terbesar berawal dari lapak sisa peleburan di Kawasan Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
“Di dalam lapak A ini kan awalnya ada satu posisi yang besar, ada satu posisi yang besar di pojok kiri, belakang pojok kiri besar, itu tumpukan semacam sisa-sisa peluburan, sisa peluburan atau mungkin material lain yang nilainya cukup tinggi di situ.” jelasnya.
Baca juga:
KLH Lakukan Dekontaminasi Terkait Sumber Radioaktif di Kawasan Modern Cikande Serang
Kemudian, kata dia, saat ini pihaknya sudah membersihan material sisa peleburan didalam lapak tersebut.
“Sudah dibersihkan dan sekarang akhirnya di angka sekitar 0,3. Kalau maksimal background artinya latar yang gak ada radiasinya 0,5, 0,1 atau 0 kurang.” kata dia.
Lanjut Maman, Umumnya logam campuran sehingga tidak dominan dan sebagian besar logam sisa peleburan.
“Jadi logam sisa peleburan mungkin ada beberapa yang bentuknya bongkahan kecil, ada juga yang mungkin serpihan, pokoknya ada satu lokasi di lapak A ini, satu spot yang cukup tinggi.”terangnya.
Baca juga:
Soal Jejak Radioaktif di Cikande, Deputi LH Temukan Sumber Cesium – 137
Ia menegaskan, hari ini targetnya memindahkan dan mengambil material yang terkontaminasi dari lapak A.
“Jadi hari ini targetnya kita memindahkan, mengambil material terkontaminasi itu
dari lapak A di posisi yang di pojok itu diambil. Nah hasilnya seperti biasa ketika kita sudah melakukan suatu kegiatan dekontaminasi, ya kita ukur ulang.” tegasnya.
Setelah diukur ulang, kata dia, paparan tersebut akan jauh. Dari angka sebelumnya 1.200 mikrosifat per jam, sekarang sudah mendekati sekitar 0,3 atau 0,4 mikrosifat per jam.
“Kalau yang disini tadi kita kan fokus utamanya tanda petik membersihkan kontaminan, yaitu material terkontaminasi di lapak A.Yang sebelumnya lapak A itu angkanya di angka 1200 mikrosifat per jam.”tandasnya.
“Kita bersihkan dengan cara-cara yang tertentu. Kemudian setelah dibersihkan kita ukur ulang paparannya, paparan radiasinya ya.”tutupnya.
Penulis: Nurlan