Walan.id – PT Peter Metal Technology (PMT) di Kawasan Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten ditutup total. Lantaran PT tersebut jadi sumber radioaktif.
Pasalnya, PT PMT dibidang peleburan besi ditetapkan sebagai sumber radioaktif cesium-137 oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
Petugas Security PT Peter Metal Technology (PMT) Cikande bernama Samsul, megaku bingung dan kaget soal adanya Radioaktif Cesium-137 di pabrik tempatnya bekerja.
Ia menceritakan, pada mulanya dirinya tidak mengetahui apa-apa mengenai Radioaktif tersebut.
Baca juga:
Soal Paparan Radioaktif di Kawasan Modern Cikande, KLH Gugat Dua Perusahaan
Ia baru mengetahui setelah adanya petugas dari Kementrian Lingkungan Hidup dan sejumlah Polisi mendatangi PT PMT.
“Saya kurang tahu yah, tahu-tahu ada di sini ajah pas Polisi datang di cek katanya ada Radioaktif,” kata Samsul kepada walan.id, Jum’at, (3/10/2025).
Samsul bilang, dirinya merasa kaget dan khawatir soal adanya Radioaktif Cesium-137 di tempatnya bekerja.
Kendati demikian, kata Samsul, kurang lebih 20 karyawan sudah dilakukan cek kesehatan di Puskesmas terdekat.
Baca juga:
Cemaran Radioaktif Cs-137 Mengintai Warga Sekitar Industri Modern Cikande
Hasilnya, lanjut Samsul, semua karyawan dalam kondisi sehat tidak ada keluhan apapun.
“Karyawan sudah di cek kesehatan di Puskesmas Cikande sama Jawilan, ada sekira 20 karyawan yang di cek kesehatan,” ujarnya.
“Alhamdulillah sehat semua, saya kan tanya sama anak-anak yang sudah periksa ke Puskesmas gimana, katanya tidak apa-apa security juga gpp sehat, tidak ada yang meninggal,” tambahnya.
Dikatakan Samsul, karyawan PT PMT sudah dirumahkan sejak 3 hingga 4 bulan yang lalu. Produksi di PT PMT juga sudah dihentikan.
“Sudah tidak ada produksi, karyawan semua dirumahkan,” katanya.
Baca juga:
KLH Lakukan Dekontaminasi Terkait Sumber Radioaktif di Kawasan Modern Cikande Serang
PT Bahari Makmur Sejati (BMS) Dirumahkan Imbas Paparan Radioaktif Cs-137
Sementara petugas security PT Bahari Makmur Sejati (BMS) bernama Hendi mengatakan, seluruh karyawan di pabrik tersebut juga sudah dirumahkan sejak dua bulan yang lalu.
“Sudah tidak ada produksi kurang lebih 2 bulan, sejak bulan Juli karyawan dirumahkan kurang lebih ada ribuan karyawan,” ujarnya.
“Sudah dilakukan cek kesehatan semua karyawan, cuma hasilnya belum tahu apa,” sambungnya.
Hendi mengaku, dirinya merasa resah adanya temuan Radioaktif Cesium-137 di pabrik tempatnya bekerja.
Sebab, kata Dia, adanya persoalan tersebut mengakibatkan pekerjaannya terganggu hingga ada karyawan dirumahkan.
“Ya resah nya karena berdampak pada karyawan tidak dipekerjakan,” pungkasnya.
Diketahui, PTÂ Bahari Makmur Sejati (BMS) Foods adalah produsen udang beku yang mengalami kasus kontaminasi isotop radioaktif Cesium-137 (Cs-137) pada produknya pada tahun 2025. Produk udang beku mereka dengan merek tertentu ditarik dari pasaran setelah temuan tersebut diumumkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat.Â
 Editor: Nurlan