Walan.id – Duta Besar China untuk Indonesia Wang Lutong mengapresiasi PT Lami Packaging Indonesia (LamiPak Indoensia) yang telah meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 21 milyar kemasan per tahun. Hal ini menurutnya sebuah langkah yang baik untuk pegembangan kemasan aseptik di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Wang Lutong saat menghadiri kegiatan peresmian pabrik fase ke-2 PT LamiPak Indonesia, salah satu pemimpin industri penyedia produk dan solusi kemasan aseptik berkualitas tinggi dan ramah lingkungan.
Bersama Menteri Koordinator Perekonomian RI Airlangga Hartarto, Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah, Duta Besar China untuk Indonesia Wang Lutong mengikuti prosesi peresmian pabrik PT LamiPak Indonesia pada 1 Agustus 2025 lalu.
Baca juga:Â
PT Lamipak Indonesia Diresmikan, Bupati Ratu Zakiyah Dukung Iklim Investasi di Kabupaten Serang
“Saya mengapresiasi pabrik kemasan aseptik LamiPak Indonesia yang dibangun di atas lahan seluas 16,2 hektare dengan luas bangunan lebih dari 55 ribu meter persegi ini. Pabrik ini dilengkapi dengan mesin berkelas dunia yang sejalan dengan standar Industri 4.0 sehingga menjadikannya pabrik ini canggih dengan kapasitas produksi yang besar.” Ujar Wang Lutong.
Produk kemasan aseptik merupakan kemasan minuman yang diproses dan dikemas dengan teknik aseptik, yang menjaga kesterilan dan kualitas produk tanpa perlu pendinginan atau bahan pengawet tambahan. Dengan teknologi pengawetan ini memungkinkan minuman, seperti susu segar, susu UHT, yogurt, susu kedelai, minuman jus buah, minuman the, kopi berperasa dan lain-lain tetap segar lebih lama tanpa risiko basi atau terkontaminasi mikroba.
Meskipun produk kemasan aseptik berlangsung impor selama lebih dari 50 tahun, Industri kemasan aseptik di Indonesia menurut data terlihat terus meningkat, dari Rp 87,6 triliun pada 2022 menjadi Rp 93,2 triliun di 2023 dan mencapai lebih dari Rp 100 triliun pada akhir 2024. Pasar industri kemasan aseptik di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan, terutama dengan meningkatnya permintaan akan kemasan ramah lingkungan dan teknologi pengemasan modern. Diperkirakan pasar kemasan aseptik akan tumbuh 24% dalam lima tahun ke depan dan di Asia Tenggara menjadi salah satu wilayah dengan pertumbuhan tercepat.
Baca juga:
LamipaK Indonesia Siap Dukung MBG, Kapasitas Produksi Jadi 21 Milyar Kemasan
Sebelumnya, pabrik kemasan aseptik Lami Packaging Indonesia mulai berproduksi secara komersil pada tahun 2024 dengan kapasitas produksinya sebanyak 12 miliar kemasan per tahun dimana akan mencukupi seluruh kebutuhan industri makanan dan minuman di Indonesia. Pabrik berteknologi tinggi ini merupakan pabrik kemasan aseptik yang pertama dengan lokasi produksi di Indonesia yang menyerap tenaga kerja sebanyak 450 orang. Selain memproduksi kemasan aseptik, perusahaan juga memproduksi sedotan kertas sebagai produk pelengkap.
Dengan investasi fasilitas kemasan aseptik dalam negeri ini, LamiPak Indonesia siap mendukung kebutuhan produk susu kemasan yang sehat, higenis dan ramah lingkungan yang saat ini berjalan melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG).
LamiPak telah memiliki berbagai macam tipe produk, yang dapat dipasok dalam bentuk rol dan sleeve, seperti Brick Base, Pillow, Triangle. Dengan mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan yakni Lamipure, yang aluminum-free (tanpa laminasi dengan aluminium foil) dan juga sedotan dari kertas (paper straws). Kemasan yang ramah lingkungan ini dapat mengurangi emisi karbon sampai 28% (Carbon footprint kg CO2 eq per Liter).
Editor: Nurlan