Walan.id – Respon dugaan oknum Kadin Cilegon minta jatah proyek 5 triliun yang viral di media sosial (Medsos) Wagub Dimyati geram dan beri peringatan jangan sok jagoan.
Buntut dari viralnya video yang memperlihatkan sekelompok orang yang mengatasnamakan dari Kamar Dagang dan Industri meminta jatah proyek ke Chandra Asri Alkali mendapat respon dari Wakil Gubernur atau Wagub Banten, Dimyati Natakusumah.
Merespon hal tersebut, Dimyati meminta aksi itu sebagai bentuk premanisme. Ia pun meminta agar segelintir pihak mengganggu iklim investasi di Banten.
Baca juga:
“Wah itu preman itu, itu orang tidak lihat tiktok dan ig saya. Saya sudah bilang kalau yang menggangu investasi di Banten berhadapan dengan Dimyati. Jangan sok jagoan dan jangan sok preman di tanah Banten,” kata Dimyati saat ditemui di acara pelepasan pemberangkatan jemaah haji kota Serang pada Rabu 14 Mei 2025.
Dimyati mewanti-wanti agar menjaga kondusifitas sebab menurutnya ketiadaan investasi akan berdampak banyak hal di Banten termasuk tersendatnya lapangan kerja.
“Investasi itu ada manfaatnya nanti multiplayer efeknya banyak yaitu pendapatan buat daerah, pendapatan buat lingkungan dan juga lapangan pekerjaan tumbuh kalau tidak ada investasi bagaimana nasib Banten ini,” ujar Dimyati.
Baca juga:
Dimyati pun mengungkapkan, sudah ada beberapa investor dari berbagai negara yang menaruh minat berinvestasi di Banten. Karenanya jangan sampai citra Banten yang ramah investor tercemar oleh aksi segelintir oknum yang tidak bertanggungjawab.
“Saya ingatkan sekali lagi tolong jaga.
Saya sedang menarik, merangkul semua investor sudah banyak yang datang dari Jepang, dari Korea, dari Amerika, dari Eropa dan Australia. Mereka ingin berinvestasi salah satunya di Banten karena Banten daerah yang aman tertib kok ada preman minta sekian triliun saya geram itu,” ungkap Dimyati.
Disinggung soal potensi pemanggilan oknum yang mengatasnamakan Kadin tersebut, Dimyati mengaku akan meminta informasi dari Chandra Asri terlebih dahulu terkait kejelasan dan kronologi peristiwa tersebut.
Baca juga:
Apabila terbukti adanya tindakan pengancaman dan sebagainya, maka menurut Dimyati pihaknya akan meminta kepolisian untuk memeriksa dan menangkap.
“Ini sama saja meledek saya, sama saja menghina saya. Kalau ada orang-orang tertentu mengatasnamakan organisasi, NGO, profesi itu sama saja nantang saya,” tegasnya.
“Itu sama aja menghambat perekonomian, invastasi selanjutnya. Jangan menghambat investasi Banten,” sambungnya.
Baca juga:
Sebagaimana diketahui sebelumnya, viral video yang memperlihatkan seorang pengusaha lokal sekaligus pengurus Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Kota Cilegon yang diduga meminta jatah proyek.
Adapun video tersebut berkaitan dengan keterlibatan Kadin dalam proyek pembangunan oleh PT Candra Asri Alkali atau CAA
Dikhawatirkan, oknum yang minta jatah proyek dari PT Chandra Asri Alkali sebesar 5 triliun adalah bentuk premanisme yang berpotensi mengganggu investasi di Banten.
Baca juga:
HIPMIKIMDO dan SD IT Al Kahfi Gelar Kegiatan Kolaborasi UMKM dengan Dunia Pendidikan
Sementara itu, Wakil Ketua Umum bidang hukum dan Advokasi Kadin Banten TB Sukatma mengenai terkait vidio viral yang beredar di medsos kamar dagang dan Industri (Kadin) Cilegon yang diduga meminta pekerjaan ke PT Chandra Asri Alkali dan PT Cengda itu hanya Miskomunikasi.
“Kita menyikapi video viral, seakan-akan dan seolah olah kadin meminta sesuatu pekerjaan dengan cara cara yang dianggapnya kurang baik.”ungkapnya kepada Wartawan pada Kamis, 15 Mei 2025.
Ia menjelaskan, pihaknya mengklarifikasi terkait hal tersebut bahwa faktanya tidak seperti itu, bahkan kata dia, kalau dari awal secara komunikasi yang dibangun antara Kadin Cilegon dengan PT Chandra Asri dan PT Chengda sebetulnya terbangun cukup baik.
Baca juga:
Penyesuaian Tarif Penyebrangan 27 Lintasan Resmi Ditunda, ASDP Ketentuan Regulator
“Kalau seumpama pengusaha pengusaha cilegon meminta harapkan sesuatu pekerjaan yang sebetulnya dia bisa lakukan sebaiknya PT Chengda dan PT CAA bisa berkolaborasi perusahaan asing bisa juga dibantu perusahaan lokal untuk mengerjakan sesuatu yang sebetulnya bisa dilakukan.”jelasnya.
Menurutnya, Adapun pola komunikasi yang sempat beredar, memang itu formulasi dari pada komunikasi yang terbangun sebelumnya. Akan tetapi kata dia, di satu sisi katakanlah yang memang menjanjikan memberikan sesuatu pekerjaan.
“Tetapi karena memang miskomunikasi diantara mereka maka terjadilah sesuatu yang dianggap tidak baik, tapi itu hanya komunikasi.”terangnya
“Pekerjaan pekerjaan antara mereka siap dan semoga moga bisa sinergi secara baik antara pengusaha lokal dengan pengusaha nasional bahkan asing.” tambahnya