Walan.id – Satuan Tugas (Satgas) Cesium-137 yang terdiri dari Gegana, KBRN, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) bersama Kementerian Lingkungan Hidup / Badan Pengendali Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) masih menyisir dan membersihkan radioaktif Cs-137 di Kawasan Industri Modern Cikande.
Pantauan walan.id di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang terlihat petugas dari satuan Brimob berjaga dan memperketat pengendalian keluar masuk mobil barang untuk mengantisipasi cemaran radioaktif cesium-137.
Sementara ditempat terpisah petugas dari BRIN dan Bapeten menyisir tempat yang tercemar dibeberapa lokasi di Kawasan Industri Modern Cikande hingga ke permukiman warga.
Baca juga:
Soal Paparan Radioaktif di Kawasan Modern Cikande, KLH Gugat Dua Peruspapara
Hal itu dilakukan untuk memperketat pengendalian paparan radiasi yang lebih meluas sehingga cemaran radioaktif Cs-137 bisa didekontaminasi di titik titik paparan.
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup (KLH) Hanif Faisol Nurofik menetapkan Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten dengan status kejadian khusus cemaran radiasi dan melakukan langkah dekontaminasi di titik-titik paparan serta keluar masuk kawasan di kontrol satgas.
“Mulai hari ini, Satgas cesium 137 memutuskan kawasan industri Modern Cikande dengan status kejadian khusus cemaran radiasi,” kata Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq pada saat konferensi pers, di Serang, Selasa.(30/9/2025).
Baca juga:
KLH Lakukan Dekontaminasi Terkait Sumber Radioaktif di Kawasan Modern Cikande Serang
Ia menegaskan, seluruh aktivitas keluar masuk kawasan berada di bawah kontrol Satgas. “Besok semua kegiatan keluar masuk akan dikontrol melalui Radiation Portal Monitoring (RPM). Sambil menunggu pemasangan, pengawasan manual dilakukan dengan detektor milik Polri, Bapeten, dan BRIN,” ujarnya.
Menurut Hanif, material yang terindikasi terpapar tidak akan diizinkan keluar sebelum melalui dekontaminasi. “Bila alat indikator mendeteksi cemaran cesium 137, maka akan dilakukan grounding dan dekontaminasi. Hanya setelah itu baru boleh keluar,” katanya.
Satgas juga telah memetakan 10 titik pancaran radiasi dengan intensitas berbeda. Dua lokasi sudah didekontaminasi, sementara delapan titik lainnya masih dalam tahap inventarisasi detail sebelum penanganan lanjutan. “Kami mohon masyarakat tidak mendekati area yang sudah diberi tanda karena berbahaya bagi kesehatan,” ucap Hanif
Baca juga:
Menteri KLH Telusuri Jejak Sumber Radioaktif di Cikande, Dosis Radiasi Ditemukan di PT PMT
Permukiman Warga Diselimuti Paparan Radioaktif Cs-137
Sementara itu, beberapa warga sekitar mengaku tidak mengetahui adanya cemaran radioaktif Cesium-137, Meski titik potensi radiasi didekat rumahnya ditandai peringatan bahaya radiasi dan digaris police line.
“Aktivitas ya seperti biasanya, nanti katanya hari senin akan ada pemeriksaan kesehatan juga sekalian mau ngangkut yang bebatuan yang ditandai.” ungkap Ida kepada walan.id, Jumat, (3/10/2025).
Menurutnya, sejak adanya isu radioaktif tersebut petugas Satgas Cs-137 sering berseliweran dilokasi dekat rumahnya tersebut.
“Tadi mangkanya petugas pada kesini bahkan bilangnya ada radiasi, ya selama ini tidak ada keluhan apa apa, kalau untuk cek kesehatan sih belum.”katanya.
Baca juga:
PT PMT Cikande Ternyata Sumber Radioaktif Cs-137, Sisa Peleburan Jadi Penyebab
Selain itu, hal yang sama dikatakan warga sekitar Sarniti bahwa Ia tidak mengetahui adanya radioaktif bahkan ia masih beraktivitas seperti biasanya.
“Barusan tadi petugasnya bilang, yang ada garis kuning ini jangan diutak atik nanti mau diangkat.” katanya sambil menirukan kata petugas.
Untuk sosialisasi dan pengecekan kesehatan, kata Sarniti, saat ini belum ada himbauan bahkan penyegelan dirumahnya pun baru hari ini.
“Baru tadi siang jam 11.00 penyegalan, petugas menghimbau bahwa jangan melintas terlalu lama, dan yang sudah ditandai jangan diutak atik, semuanya ada 4 titik didepan rumah.”pungkasnya.
Untuk diketahui, Pemerintah menetapkan status kejadian khusus Kawasan Industri Modern Cikande sebagai cemaran zat radioaktif Cesium-137.
Penulis: Nurlan













