Walan.id – Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Janjusi mendukung dan mendorong upaya yang dilakukan rekan rekan tenaga Non ASN dalam menyuarakan aspirasi di Pendopo Kabupaten Serang, menuntut kejelasan status supaya menjadi PPPK.
“Pada prinsipnya kami dari PGRI Kabupaten Serang mendukung dan mendorong apa yang dilakukan teman teman Non ASN khususnya Guru yang ada di Kabupaten Serang.”ungkap Janjusi selaku Ketua PGRI Kabupaten Serang Kepada Wartawan, Rabu, (15/1/2025).
Ia berharap, persoalan ini segera diselesaikan dalam waktu yang secepat- cepatnya dan harapan secara organisasi PPPK penuh waktu ini mungkin yang diharapkan rekan rekan kita secepatnya.
Baca Juga:Ribuan Honorer sekabupaten Serang Tumplek di Pendopo, Minta Diangkat Jadi PPPK
“Oleh karena itu mungkin kami juga meminta kepada rekan rekan PPPK dan tenaga ASN yang ada menjaga terus dan berupaya secara maksimal untuk bagaimana terus berjuang berupaya dan berusaha untuk bagaimana meraih cita citanya sebagai ASN khususnya ASN PPPK.” harapnya.
Ia menjelaskan, kondisi saat ini sangat luar biasa karena secara perbandingan untuk Guru ASN dan Non ASN sudah diangka 60 persen.
“Walaupun rekan rekan yang saat ini sudah terdata di BKN diangkat semua menjadi P3K penuh waktu kini pada prinsipnya masih ada kekurangan karena memang masih ada beberapa tenaga non ASN.”jelasnya.
Baca Juga:Ribuan Honorer di Kabupaten Serang Batal Demo Besok, Ini Penyebabnya
Selain itu, kata dia, selain yang terdata di BKN hingga kini masih ada tenaga honorer yang masa kerjanya sekitar 2-3 tahun lebih, yang kemungkinan terselip dan tidak masuk ke daftar pendataan BKN
“Oleh karena itu pada prinsipnya kami dari organisasi PGRI Kabupaten Serang mendukung mensuport langkah yang dilakukan oleh rekan rekan untuk berjuang merubah nasibnya dari status tenaga non ASN menjadi tenaga P3K penuh waktu dilingkungan pemerintah kabupaten serang.”ujarnya.
Baca Juga:Ribuan Honorer Akan Gelar Demo di Pendopo Kabupaten Serang
Sementara itu, Pj Sekda Rudy Kabupaten Serang menyebutkan, jika mengangkat secara keseluruhan PPPK Paruh Waktu menjadi Penuh Waktu dengan jumlah sebanyak 6.300 pegawai, membutuhkan anggaran sebesar Rp335 miliar dalam setahun.
Baca Juga:Honorer Jangan Khawatir, Ini Penjelasan Pj Gubernur Banten A Damenta Terkait Seleksi PPPK di Banten
”Tapi itu tidak akan cukup anggarannya, anggaran belanja pegawai saja saat ini mencapai 36 persen, bisa menjadi 50 persen jika mengangkat semua untuk kondisi saat ini,” terangnya.
Oleh karenanya, Rudy menyebutkan, akan mencoba mengatur keuangan terlebih dahulu yang nanti menyesuaikan dengan kondisi kemampuan fiskal Pemkab Serang, yang mudah-mudahan bisa distabilkan pada Tahun 2025 ini.
”Nanti menyongsong 2026, kita range-nya akan lebih lebar lagi untuk bisa menambah, kalau bisa sih lebih dari 1.000, yaitu 1.200, 1.300 tergantung dari kemampuan fiskal kita,” jelasnya.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Serang, Surtaman, mengatakan, BKPSDM sebagai OPD yang menangani manajemen ASN mendampingi pegawai honorer untuk melaksanakan audensi dengan pemangku kepentingan atau kebijakan, baik dari pemda yang diwakili Pj Sekda Rudy Suhartanto, dan DPRD diwakili Wakil Ketua Abdul Gofur.
”Alhamdulillah disepakati forum honorer dan para pemangku kepentingan bahwa tuntutan mereka diakomodir sesuai dengan kemampuan anggaran. Pengangkatan honorer dalam satu tahun 1.000 itu luar biasa, artinya dalam 4 tahun ke depan selesai honorer diangkat menjadi PPPK penuh waktu semua,” ujarnya.
Surtaman merinci, dari sisa ada 4.505 orang di gelombang 1 para honorer yang belum mendapatkan formasi karena hanya 435 formasi untuk gelombang I. Sedangkan untuk gelombang ke 2 ada 1.800 orang yang sudah mendaftar dengan total 6.000 honorer.
”Berarti kalau setahun 1.000 minimal, tapi bisa 1.200, 1.300 targetnya 4 sampai 5 tahun bisa selesai. Itu semua bertahap, seperti contoh di salah satu OPD ada 7 honorer sedangkan formasi hanya ada 3, maka rangking 1, 2, dan 3 yang lolos masuk penuh waktu, nah sisanya tahun berikut tinggal diangkat saja tidak ada tes lagi,” jelasnya.