Walan.id – BUMDes Berkah Wali Desa Walikukun Kecamatan Carenang Kabupaten Serang, Banten menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) terkait Pertanian dan Peternakan untuk meningkatkan kapasitas pengurus dalam mengelola unit usaha desa, serta melatih kelompok tani dan ternak agar lebih profesional.
Hal itu dilakukan bertujuan agar BUMDes dapat mengembangkan potensi lokal, meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, dan mengelola sumber daya desa dengan lebih efektif, seperti pengelolaan hasil pertanian dan peternakan.
Bidang Pertanian Untirta Ir. Andi Apriany Fatmawati, MP mengatakan dengan kegiatan Bimtek pelatihan pengurus yang dilaksanakan oleh BUMDes Berkah Wali bisa berkelanjutan.
“Semoga kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini bisa berlanjut ya dan tidak sampai hari ini saja, tapi nanti ada kelanjutan mungkin ke lapangan.” ungkapnya, Rabu, 19 November 2025.
Baca juga:
Manfaatkan Jerami, Pemuda di Pontang Berhasil Kembangkan Budidaya Jamur Merang
Ia berpesan, kepada kelompok petani yang terlibat pada penanaman jagung tersebut supaya dibuat satu depo farm ataupun defarm.
“Nah kalau pesan Ibu sih mungkin nanti bisa dibikin satu depot ya atau defarm untuk teman-teman petani itu melihat bagaimana sih jagung itu yang kita tanam, tapi dengan cara-cara budidaya yang tepat.”pesannya kepada BUMDes Berkah Wali.
Andi Apriany menjelaskan, terkait penanaman jagung secara tekhnik sebetulnya sangat mudah dan biasa, contoh seperti pengolahan tanah, pupuk organik ataupun kotoran hewan.
“Tekniknya sebenarnya sama saja dengan yang biasa ya, hanya saja kalau dia di awal tanam kita ada pengolahan tanah gitu ya.”jelasnya.
Baca juga:
Bupati Serang Apresiasi Inovasi Budidaya Udang Vaname Berbasis Bioflok di Desa Domas
Setelah Pengolahan tanah, kata Andi, tanah tersebut dikasih pupuk organik ataupun pupuk kotoran hewan seperti kotoran sapi ataupun kambing.
“Kemudian nanti kita buat gulma, kemudian setelah kita buat gulma-gulma itu, sebagai pupuk dasar atau pupuk awal. Kemudian setelah kita buat. Nanti kalau misalnya sudah Kita tanam, nanti kita ada pupuk susulan.” kata Andi.
“Yang penting budidaya nya itu harus diperhatikan dari awal mulai tanam sampai nanti akhir ke pascapanen ini.”imbuhnya.
Lanjut Andi, jarak penanaman jagung juga berpengaruh, kalau terlalu dekat pengambilan unsur haranya lebih dekat.
“Makanya kadang kalau ada yang dua satu lubang, harusnya dibuat penjarangan. Artinya kalau membuat penjarangan itu, bisa bagaimana caranya si tanaman itu mengambil.” ujarnya.
Baca juga:
Suarakan Pembangunan Potensi Ekonomi, Najib Hamas Dorong Desa Miliki Konten Kreator
Ia mengibaratkan, seperti orang makan dalam satu piring dan makan nya tiga orang ataupun dua orang itu kan lebih sedikit dibanding makan satu orang.
“Ibaratnya kayak gitu, jadi kalau bisa memungkinkan ada penjarangan nanti kalau tanamannya itu sudah berumur 5-10 minggu.”tutupnya.
Sementara itu, Bidang Peternakan dari Untirta Prof. Dr. Susiyanti, SP., MP menjelaskan terkait Bimtek pelatihan kepada pengurus peternakan bagaimana melakukan budidaya bebek entok.
“Sebenarnya bebek entok itu dia memiliki potensi yang bagus sekali, terutama karena peluang pasarnya harganya juga lebih bagus, terus kemudian banyak kuliner-kuliner yang bisa dibuat. Terus secara ekonomis juga bisa mendatangkan keuntungan bagi para peternak yang menekuni untuk bebek entok ini.”jelasnya.
Ia mengatakan, sebetulnya bebek entok sendiri mempunyai kelebihan dan gampang untuk di budidaya, Apbila dibandingkan dengan bebek biasa atau peternakan ayam dan sebagainya.
“Bebek entok ini justru memiliki serat yang lebih bagus. Bahkan bagi orang yang peduli akan kesehatan, itu dagingnya disarankan untuk dikonsumsi. Dan bagus untuk kesehatan karena dia kolesterolnya lebih rendah dibandingkan dengan ayam ataupun hewan ternak lainnya.”tutupnya.
Editor: Nurlan












