Walan.id – Jembatan Asa yang menghubungkan antar Kecamatan seperti Kecamatan Carenang dan Kecamatan Lebakwangi kini kondisinya memperihatinkan. Pasalnya, jembatan tersebut sudah terlihat lapuk lantaran termakan usia.
Salah satu tokoh masyarakat Desa Walikukun Asep Faturrohman mengatakan bahwa saat ini kondisi jembatan asa kondisinya sudah riskan dan memprihatinkan.
“Saat ini kita hanya punya akses jembatan asa dan khawatir karena sudah goyang-goyang dan lapuk.” ungkapnya kepada walan.id, Jumat (13/6/2025).
Baca juga:
Wakil Bupati Serang Najib Hamas Tinjau Jembatan Cikambuy yang Rusak
Ia menyebut jembatan asa secara pemeliharaan saat ini dilakukan secara swadaya masyarakat maupun dari pengendara yang melintasi jembatan tersebut.
“Kalau untuk jembatan asa saat ini pemeliharaan dari swadaya masyarakat yang melintasi biasanya yang ngasih ala kadarnya.”terangnya.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan berdirinya jembatan asa sudah sejak lama sekitar tahun 2017, Bahkan pembangunan tersebut dibangun oleh Donatur seluruh masyarakat Indonesia melalui program jembatan asa.
“Itu jembatan asa diresmikan sejak 2017 yang lalu dan itu yang unik kan dari donatur masyarakat seluruh indonesia.”jelasnya.
Baca juga:
Dishub Butuh 500 Juta untuk Perbaikan 2 Ribu Titik PJU di Kabupaten Serang yang Rusak Parah
Sebelumnya, Ia juga pernah mengajukan ke Dinas PUPR Kabupaten Serang dan langsung merespon dengan pembuatan Detail Enggineering Design (DED).
“Saat itu langsung ngecek lihat tanah yang direncanakan akan dibangun jembatan penghubung antar kecamatan carenang dan lebakwangi.” ujarnya.
Ia berharap, kepada pemerintah supaya segera turun tangan dan menindaklanjuti untuk kegiatan program pembangunan jembatan penghubung antar kecamatan di wilayahnya.
Baca juga:
Anggota DPRD Fraksi PKB Tinjau Jembatan Kijama yang Puluhan Tahun tak Tersentuh Pembangunan
“Itu sudah beberapa tahun yang lalu dan sudah dibuatkan DED nya oleh pihak DPUPR Kabupaten mudah mudah bisa terlaksana.”harapnya.
“Karena saat ini aksesnya yang kita butuhkan punya hanya jembatan asa.”imbuhnya
Selain itu, Warga Kampung Astana Markani yang kebetulan melintas, mengaku kerusakan jembatan terlihat pada bagian plat jembatan mengalami keretakan dan pecah.
Kemudian kawat tali penyangga jembatan juga terlihat rentan putus. Apalagi, lanjut Markani saat air sungai meluap, akses jembatan ke arah Purwadadi tergenang dan tidak bisa dilalui. Sehingga pengguna jalan harus memutar lewat jalan utama yang sangat jauh dan macet.
“Jadi alternatif banyak yang lewat. apalagi sore atau pagi karyawan pabrik. Motong jalan itu dari sini jaraknya jauh ke Kragilan, kalau lewat Sentul, melalui Selikur dan melalui jembatan tol itu macet kadang-kadang,”pungkasnya.