Walan.id – Kondisi jalan tanggul Teras – Bojong gadung yang meliputi akses di tiga desa di wilayah Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang, Banten memprihatinkan, warga berharap pejabat segera turun tangan.
Pasalnya, Jalan tanggul tersebut melingkupi di tiga Desa seperti Desa Teras, Walikukun dan Desa Ragas Masigit dengan panjang sekitar 6,8 KM rusak parah dan tak tersentuh pembangunan.
Pantauan Walan.id pada Rabu, 29 April 2025 nampak semak belukar hampir menutupi jalan ditambah jalan yang penuh lubang disertai lumpur, hingga bebatuan pun nampak terkikis oleh waktu.
Baca juga:
Puluhan Tahun Tak Tersentuh Bangunan, Warga Minta Jalan Teras – Bojong gadung Segera Dibangun
Tokoh Masyarakat Desa Walikukun Asep Fathurrohman mengatakan bahwa jalan tersebut belum pernah dibangun ataupun diperbaiki.
“Masyarakat ya saat ini sangat berharap perhatian dari pemerintah mulai dari Balai ataupun Pemda.”ungkapnya kepada Walan.id pada Rabu, (29/4/2025).
Ia menjelaskan, secara kewenangan memang ada pihak Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian (BBWSC 3) Namun, kata dia sudah di SK kan oleh Bupati Serang pada tahun 2018 yang menjadi jalan Kabupaten dengan nama jalan Teras – Bojong Gadung.
Baca juga:
DPUPR Banten Perbaiki Jalan Rusak dan Pasang PJU di Jalur Mudik Maupun Wisata
“Nama jalan itukan Teras – Bojong Gadung tapi pemeliharaan nya dari pihak balai karena itukan jalan tanggul untuk penanggulangan bencana banjir ketika sungai Ciujung meluap.”jelasnya.
Lebih lanjut, Asep mengungkapkan jalan tersebut sudah lama tidak diperbaiki hampir puluhan tahun, adapun perbaikan itupun hanya pemeliharaan jalan.
“Sebelum Covid itu ada pengerasan itupun memakai bescos dan sampai sekarang, itukan fungsinya buat anak ke sekolah karena jalan tanggul itu akses menuju kampung kami.”ujarnya.
Baca juga:
Bentuk Forum KSS, Pemkab Serang Kejar Target Desa SBS Capai 80 Persen
Selain itu, Kata Asep jalan tersebut bisa menunjang ketika para petani menghadapi panen raya, karena jalan tersebut akses paling dibutuhkan masyarakat dan para petani.
“Para petani mengangkut hasil padi kan jalanya dari situ, apalagi klo seandainya jalan itu dibangun mah karyawan juga lewatnya dari sini.” kata dia.
“Pernah ada juga yang ngangkut padi mobilnya patah AS rodanya kemudian ngangkut barang material juga sama begitu.”tambahnya.
Baca juga:
Angotanya Ditangkap Polda Banten Soal Penipuan dan Penggelapan, Begini Respon DPD Golkar
Kendati demikian, karena jalan tersebut saking jebloknya akhirnya Ia berinisiatif membangun secara swadaya masyarakat.
“Belum lama ini sebelum lebaran iya kita bergotong royong secara swadaya dan ada hamba Allah juga yang ngirim batu 10 mobil, karena klo hujan ya lumayan kayak kubangan kerbau.”tandasnya.
Masih kata Asep, Meski sudah beberapa kali disampaikan di Musrenbang Kecamatan setiap tahunnya Ataupun Reses DPRD sampai saat ini belum ada jawaban.
Baca juga:
Rekontruksi Jalan Taman Sumur Jaya Milik DPUPR Banten Rp.87,6 Miliar Dinilai Asal dan By Desain
“Ya belum ada jawaban termasuk kemarin ini, dari kabupaten sendiri bilang karena ada efesiensi bahasanya ya gak tahu, ya mudah mudahan ada kebijakan.”terangnya.
“Ya kalau anggaran gak ada kita bingung, tinggal ya kita mendoakan saja semoga para pemimpin yang bijaksana, apalagi Bupati yang baru termasuk para gubernur minimal tengok kami lah dengan kondisi jalan yang jeblok.”tambahnya
Ia berharap kepada Gubernur Banten Andra Soni supaya melihat dan menengok kondisi jalan yang rusak parah di wilayahnya.
“Pak Andra yang kami banggakan dan beliau bisa melihat meskipun ada efesiensi minimal duduk bersama lah antara Kabupaten dan balai termasuk pak gubernur gotong royong dari tiga lembaga itu untuk membangun jalan tersebut.”tutupnya.