Walan.id – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Serang Abdul Gofur membantah pernyataan Mahesa Al Bantani yang menyebut dirinya takut ditembak saat melakukan sidak pagar laut di Desa Pedaleman Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Banten.
Abdul Gofur mengatakan, soal dirinya takut ditembak yang disampaikan Mahesa saat melakukan audensi di DPR RI.
Ia menjelaskan, bahwa dirinya saat meninjau pagar laut di Tanara Kabupaten Serang sudah sesuai prosedur.
“Saya diajak ke desa yang berkembang isu PIK 2 di masyarakat seperti apa, saya kan harus melihat dan menanyakan langsung ke mitra saya di bawah negara yaitu pemerintahan desa.”jelasnya kepada Walan.id saat ditemui diruang kerjanya pada, Kamis 6 Maret 2025.
Baca Juga:
Wakil Ketua DPRD dan DKP Kabupaten Serang Tinjau Pagar Laut di Tanara
Ia menegaskan, kalaupun ada pemagaran laut, itu hanya di Tangerang bukan di Kabupaten Serang.
“Ya saya saat melakukan sidak itu saya hanya sebatas anggota DPRD bukan wakil ketua karena protokol saya dibatasi.”tegasnya.
Pada saat audensi soal PIK 2 di Gedung Paripurna DPRD Kabupaten Serang, Ia menceritakan saat sidak ke Tanara dan berkordinasi dengan DKP Kabupaten Serang.
Baca juga:
Muncul Pagar Laut di Tanara, Kades Pedaleman: Tidak Ada Kaitan Dengan Proyek PIK 2
“Saya tanya kalau seandainya terjadi apa apa, apakah masyarakat menjamin keselamatan saya, umpama saya ditembak siapa yang bertanggung jawab atas keselamatan tersebut.”ujarnya.
Seharusnya masyarakat itu bersyukur ada anggota dewan turun langsung karena pada saat itu isunya memanas dan penuh dinamika
“walaupun saya anggota DPRD suara kita biasanya kan dipilih oleh masyarakat saya ini sama dengan pejabat saya bukan pejabat negara protokoler itu ya yang saya yang dibatasi oleh aturan.”kata dia.
Baca juga:
Pagar Laut Sepanjang 4 Kilometer di Tanara Ternyata Ada Sejak Tahun 2023
Selain itu, Gofur menentang pernyataan Mahesa bahwa aktivis itu tidak menghina Nahdlatul ulama dan Aqil Siroj.
“Saya juga pernah ditahan di Polda karena itu membela masyarakat bukan kayak model-model kayak gitu dia menghina Nahdlatul ulama menghina kita Aqil Siroj menghina para kyai.”terangnya.
Ia mencontohkan, sebagai aktivis aktif itu fokus membela masyarakat membela kepentingan rakyat.
“Setiap malam dia live, nah kepentingannya apa dia live dan menjelek jelekin saya karena gak jelas tujuannya.”tandasnya.
Baca juga:
lebih lanjut, Gofur menegaskan menentang kebijakan pemerintah sah saja akan tetapi tidak boleh keluar dari koridor negara kesatuan Republik Indonesia.
“Kalau ada dari utara ada yang ingin melakukan boot melakukan mendirikan negara banten urusannya dan kami.”tegasnya.